Back to Blog
just in case artinya, apa itu just in time, contoh just in time, jit adalah, metode just in time

Perbedaan Just in Time dan Just in Case dalam Logistik

Jakarta, 03 February 2025

Dalam logistik, ada dua metode yang sering digunakan untuk mengatur stok barang yaitu Just in Time (JIT) dan Just in Case (JIC). Kedua metode ini bertujuan untuk memastikan barang sampai ke tempat yang tepat pada waktunya, tapi caranya saja yang berbeda.

Apa perbedaan keduanya? Mana yang lebih cocok untuk bisnis kamu? Mari kita bahas!


Apa Itu Just in Time dan Metodenya?

Just in Time (JIT) adalah metode mengatur barang atau bahan supaya tiba di tempat yang tepat hanya ketika dibutuhkan. Artinya, barang tersebut tidak disimpan dalam jumlah besar di gudang sehingga bisa menghemat biaya penyimpanan.

Contoh Just in Time yang sering ditemui di Indonesia ada di industri manufaktur otomotif, seperti yang diterapkan oleh beberapa perusahaan besar di kawasan industri Cikarang, Bekasi.

Perusahaan otomotif menggunakan metode Just in Time untuk memastikan komponen hanya datang saat dibutuhkan dalam proses produksi. Misalnya, jika komponen tertentu hanya diperlukan pada hari ketiga produksi, barang tersebut akan dikirimkan tepat pada hari ketiga.

Dengan cara ini, perusahaan bisa menghemat biaya gudang dan mengurangi barang yang tidak terpakai. Namun, kekurangannya adalah jika ada keterlambatan pengiriman atau masalah dengan pemasok, produksi bisa terhambat.

Bisa dibilang metode ini sangat berisiko jika pasokan barang tidak lancar.

Keunggulan JIT (Just in Time):

  • Mengurangi biaya penyimpanan karena barang hanya ada saat dibutuhkan.

  • Arus kas perusahaan jadi lebih lancar karena tidak ada stok barang yang menganggur.

Kelemahan JIT (Just in Time):

  • Risiko besar jika ada keterlambatan pengiriman atau masalah dengan pemasok.

  • Tidak ada cadangan stok, jadi bisa terhambat jika ada masalah mendadak.


Apa Itu Just in Case dan Metodenya?

Sebaliknya, Just in Case (JIC) adalah metode yang lebih berhati-hati. Dalam metode Just in Case, perusahaan menyimpan stok cadangan barang dalam jumlah banyak untuk mengantisipasi gangguan atau permintaan yang tidak terduga.

Jadi, mereka memastikan selalu ada stok cadangan yang cukup, meskipun itu artinya harus menambah biaya penyimpanan.

Dengan kata lain, Just in Case artinya menyiapkan segala kemungkinan buruk dengan menyimpan barang lebih banyak dari yang dibutuhkan.

Contoh Just in Case dalam logistik adalah perusahaan yang mendistribusikan barang kebutuhan pokok, seperti sembako. Mereka akan menyimpan stok dalam jumlah besar di gudang untuk mengantisipasi adanya kenaikan permintaan atau gangguan pasokan.

Jika ada masalah dalam pengiriman atau produksi barang, mereka masih punya stok cadangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Keunggulan Just in Case (JIC):

  • Menjamin ada stok cadangan, jadi jika ada gangguan pasokan, bisnis tetap bisa berjalan.

  • Lebih aman untuk menghadapi perubahan pasar yang tidak terduga.

Kelemahan Just in Case (JIC):

  • Biaya penyimpanan tinggi karena harus menyimpan banyak barang.

  • Risiko barang jadi tidak terpakai dan kadaluarsa, khususnya untuk barang yang sensitif terhadap waktu.


Baca Juga Perbedaan Truk CDD dan CDE, Ini Fungsinya dalam Logistik


Apa Perbedaan Antara JIT dan JIC dalam Logistik?

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika JIT (Just in Time) adalah metode di mana barang hanya disiapkan saat dibutuhkan untuk mengurangi stok dan biaya penyimpanan.

Sementara itu, JIC (Just in Case) menyimpan stok cadangan dalam jumlah lebih banyak untuk mengantisipasi gangguan pasokan atau perubahan permintaan.

Kapan Lebih Baik Menggunakan JIT dan Kapan JIC Lebih Cocok?

Pemilihan antara JIT dan JIC tergantung pada bisnis dan produk yang kamu kelola.

  • JIT lebih cocok untuk bisnis dengan permintaan yang stabil dan pemasok yang dapat diandalkan, seperti di sektor manufaktur yang membutuhkan barang cepat dan tepat waktu.

  • JIC lebih tepat digunakan oleh bisnis yang menghadapi ketidakpastian pasokan atau permintaan, seperti bisnis bahan pangan atau produk yang sulit diproduksi dengan cepat.


Baca Juga Strategi Efektif untuk Mengurangi Biaya Operasional Bisnis


Faktor yang Memengaruhi Pilihan antara JIT dan JIC

Ketika memilih antara JIT dan JIC, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

  • Kalau permintaan barang kamu sering berubah-ubah, JIC lebih aman. Tetapi jika permintaannya stabil, JIT bisa lebih efisien.

  • Jika pemasok kamu selalu tepat waktu dan bisa diandalkan, JIT adalah pilihan yang lebih baik. Sebaliknya, jika pasokan barang sering terlambat, JIC bisa lebih menguntungkan.


Kirim Barang Jadi Lebih Mudah Bersama forwarder.ai

Memahami perbedaan antara metode Just in Time (JIT) dan Just in Case (JIC) memang bisa membuat bingung, ya? Tapi, yang paling penting adalah memilih mana yang terbaik untuk kebutuhan bisnismu.

Nah, untuk mendukung kedua metode tersebut dan memastikan bisnismu berjalan lancar, kamu bisa banget mengandalkan forwarder.ai. Dengan teknologi canggih forwarder.ai, pengiriman barang jadi lebih mudah diatur.

Fitur pelacakan real-time juga membantu kamu untuk mengetahui status pengiriman kapan saja. Plus, fitur booking dan pembayaran digitalnya juga sangat mudah. Yuk, pakai forwarder.ai sekarang!

Feeling enlightened? Share this article to more people.
Recent News

PT Digital Freight Forwarder

Your Reliable, Friendly Neighborhood Forwarder
logo_nlc
idEA_trustmark
Copyright © PT Digital Freight Forwarder 2025. All Rights Reserved